Senin, 08 Maret 2021

Essai Tradisi Becekan Kota Ponorogo

 

TRADISI BECEKAN DI KOTA PONOROGO

       Jika mendengar kata Ponorogo yang terlintas di pikiran pertama kali pasti adalah “REYOG”, yaitu kesenian budaya tradisional asli dari Kota Ponorogo, Jawa Timur. Seperti apa yang pernah disampaikan oleh Mohammad Hatta, budaya adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Identitas suatu kota, bangsa atau negara bisa terlihat dari budayanya. Namun lain daripada Kota Ponorogo yang sering dikenal dengan sebutan Kota Reog atau Bumi Reog dan juga Kota Santri, Ponorogo juga memiliki ragam budaya atau tradisi religi warisan leluhur yang masih dilestarikan hingga sekarang. Salah satu diantaranya adalah tradisi becekan. 

      Becekan adalah suatu kegiatan dan tradisi budaya pamrih masyarakat ketika mendatangi keluarga, tetangga, saudara atau kenalan yang sedang memiliki hajat pernikahan, khitanan atau lahiran biasanya dengan membawa dan memberikan bantuan berupa bahan pokok makanan mentah seperti beras, gula, dan lain-lain. Tradisi ini juga berlaku ketika kita silaturahmi kepada tetangga atau sanak saudara pada saat hari raya 'idul fitri serta hari besar lainnya dengan mendatangi rumah orang yang berumur lebih tua dari kita. Dan maksud dari pamrih itu sendiri adalah seseorang yang memiliki hajat tersebut harus berkenan mengembalikan bahan pokok makanan atau disebut dengan gawan tersebut kepada orang yang memberinya ketika pemberi tersebut juga sedang memiliki hajat di lain waktu. 

  

Tidak ada komentar:

Menjadi Perempuan Financial Independent

  Menjadi Perempuan Financial Independent Oleh: Ratna Dewi Amaliyah   Memang tak selalu kuat dan mampu mengatasi setiap masalah dengan...